Sabtu, 15 Desember 2012

Geng Motor XTC Ngamuk di Cirebon
Cetak E-mail
Minggu, 21/10/2007 16:53 WIB

CIREBON
- Sekitar 100 unit sepeda motor yang disinyalir mengatasnamakan Geng XTC mengamuk di Kota Cirebon, Sabtu 20 Oktober malam.  Sedikitnya 1 orang kritis, dan empat orang lainnya luka-luka setelah diserang di tiga tempat berbeda.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, satu korban yang mengalami luka para diketahui bernama Umar (17), warga Kampung Karang Jalak, Kota Cirebon. Umar terpaksa dilarikan ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon.

Selain Umar, empat korban lainnya yang menjadi korban amukan geng motor tersebut mereka adalah Heru Nugroho warga Desa Awilarang, Kabupaten Kuningan, yang dirawat di RS Pelabuhan Cirebon setelah dibacok bagian kepalanya di Jalan Siliwangi. Sedangkan 4 korban lainnya yakni Kiki Maria (19), warga Jalan Buyut, Kutasirap, Pegambiran, Kota Cirebon; Arif Gunawan (18), warga Dukuh Semar Kota Cirebon; Yusuf (20), warga Pegambiran, Kota Cirebon; dan Feri Priatno (23), adik kandung Heru Nugroho.

Kondisi Kota Cirebon pada Sabtu malam kemarin sempat mencekam. Para pengguna jalan yang biasanya melakukan jalan-jalan setiap malam Minggu, selepas pukul 23.00 WIB tampak meninggalkan jalan-jalan utama Kota Cirebon. Mereka lebih memilih kembali ke rumah masing-masing dari pada jadi korban amukan gang motor tersebut.

Bahkan, para petugas kepolisian yang melakukan penyisiran di sepanjang jalan Kota Cirebon mengimbau kepada pengguna jalan khususnya sepeda motor agar segera kembali ke rumah masing-masing.  
 
Mengamuknya sekitar 100 motor gang XTC yang ditumpangi sekitar 200 orang itu berawal terjadi di Jalan Siliwangi, pukul 23.00 WIB. Saat itu korban Kiki Maria dan Yusuf tengah berjalan saat mereka melintas di depan apotik Garuda. Tiba-tiba segerombolan geng motor menyerang mereka hingga babak belur.

Selanjutnya, geng motor tersebut melanjutkan perjalannya dengan berkonvoi di sepanjang sudut Kota Cirebon. Tepat di depan SMPN 1 Jalan Siliwangi, mereka kembali menyerang seorang pengendara sepeda motor astrea Grand nopol E3863 YL yang dikendarai Heru Nugroho dan Feri Priatno.

Di tempat itu, sepeda motor korban dipepet hingga terjatuh. Bahkan setelah jatuh salah seorang anggota gang membacok Heru pada bagian wajahnya. Sementara adiknya Feri menjadi korban tendangan sekelompok motor itu.

Setelah melakukan aksi anarkisnya di sekitar Jalan Siliwangi, kemudian mereka kembali menyerang tujuh pemuda yang tengah nongkrong  tepat di Jalan Pemuda Kota Cirebon. Di tempat ituUmar mengalami luka tusukan pada bagian punggungnya.

Setelah melihat Umar terkapar di tengah jalan, mereka melanjutkan perjalanan hingga Jalan A Yani. Di tempat ini Arif Gunawan yang menjadi menjadi korban pengeroyokan.

Sementara itu, jajajaran Polresta Cirebon saat kejadian langsung menyisir sepeda motor yang berada di sepanjang sudut kota Cirebon, yang langsung dipimpin Wakapolresta Cirebon, Kompol, Teddy Kusnandar. Sedikitinya, 250 personil aparat kepolisian diturunkan dalam penyisiran tersebut.

Alhasil, petugas berhasil mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai anggota gang motor XTC dan juga sebagai pelaku pengeroyokan. Dua diantaranya diketahui bernama Renal (16) dan Reza (16).

Petugas juga mengamankan sedikitnya 25 motor yang disinyalir tidak dilengkapi surat-surat dan merupakan anggota XTC. (tantan suthon bukhawan/sindo/jri)

22/10/2007 14:56 WIB
Terlibat Penusukan Umar, 3 Anggota Geng Motor XTC Dibekuk
 Cirebon - Polisi menahan 3 orang tersangka pelaku penusukan terhadap Umar (17). Ketiganya merupakan anggota geng motor XTC yang kerap berbuat onar di Kota Cirebon.

Ketiga tersangka itu adalah Reza Diharja (16) warga Kecamatan Sumber, Renaldi (16) Warga Perumahan Griya Sunyaragi Permai, dan Agung Rohman (26) warga Kecamatan Warnasari. Mereka saat ini mendekam di sel tahanan Polres Kota Cirebon.

Reza mengatakan, kasus penganiayaan terhadap Umar bersumber dari permusuhan XCT dengan geng motor lainnya bernama GBR. Pada malam kejadian, Minggu 21 Oktober sekitar pukul 23.30 WIB, Reza dan kawan-kawan yang sedang berkeliling mencari musuhnya, bertemu dengan Umar.

"Kita pikir Umar adalah anggota GBR, sebab dia memakai baju bergambar mirip dengan logo GBR," ungkap Reza di Mapolres Kota Cirebon, Jl Veteran, Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/10/2007).

Reza membantah melakukan penikaman terhadap Umar yang kini dirawat di RS Gunung Jati Cirebon. Pelaku penusukan terhadap Umar adalah anggota XTC bernama Ade. Saat ini Ade masih buron.

Kapolres Kota Cirebon, AKBP Edison Sitorus mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku. Ade diduga sudah melarikan diri keluar kota udang tersebut. (djo/nrl)

Pisau Masih Menancap

Sementara itu menurut pantauan detikcom di RS Gunung Jati Cirebon, Minggu (21/10/2007), kondisi Umar masih mengenaskan. Dokter belum melakukan operasi terhadap dirinya.

Hal ini menyebabkan pisau belati yang melukai Umar masih tertancap di tubuh pemuda tersebut. Pisau belati itu terlihat mengkilat dan bergerigi. (djo/asy)
 


Exalt To CoItus (XTC), Bandung  
GENG OUTLAWS ACAK KANTOR POLISI
 
 

XTC saat digaruk polisi, 11 Desember 2001

Motor-motor XTC yang ditahan Mapolwil
Outlaw sejati ada di Bandung. Bikers tak kenal hukum ini, kembali bikin ulah. Tidak main-main, 11 Desember 2001 lalu, harian 'Pikiran Rakyat' Bandung (PR) menulis geng bikers serang Mapolwiltabes Bandung. Di sinilah Kapolda Jawa Barat kerja. Nekat!
Aksi kali ini dimotori gerombolan outlaws XTC alias Exalt To Coltus. Laporan PR, XTC maju tak gentar serbu hamba hukum. Alasannya, ada bro XTC yang kena garuk pihak Mapolwiltabes Bandung.
AKBP Drs. Siswandi, Kasat Reserse Polwiltabes Bandung, langsung konfirmasi. "Tepatnya, mereka bukan menyerang. Tapi ingin tengok bro-nya yang ditahan. Cuma, caranya nggak sopan. Motor mereka menyalak di depan kantor. Terang kita razia," tegas Siswandi. Lihat 'Kronologi Penyerbuan'.
Beberapa geng motor di Bandung memang 'ajaib'. Mereka serius menganut julukan di luar hukum. Coba sitir komentar Asep 'Ukir' Kurniawan, ketua rayon tengah Bikers Brotherhood.
Katanya, "Outlaw ogah ikut aturan. Contoh di Amrik dan negara Barat lain, ada gerombolan Hell's Angels, Outlaws, Pagans, Comanceros atau Bandidos. Mereka geng antihukum," katanya.
Komentar akang bertato ini nyambung dengan gaya hidup gerombolan XTC tadi. Tapi, sebenarnya di Bandung masih ada geng lain yang nggak kalah seyem. Sebut saja Brigez, GBR atau Moonraker.

Stiker khas, si tawon terbang
Empat geng ini udah legend di kalangan bikers Bandung. Oknum Brigez misalnya, pernah menggegerkan Bandung, lewat pembunuhan sesama bro pada 1995. Ketika itu bentrok dengan MMC-Outsider. Alhasil, nyawa Umar Farhat, anggota MMC jadi tumbal. Sayang memang.
Uniknya, saat itu saingan Brigez alias XTC melakukan lobi ke ketua MMC. Isinya, ajakan bareng mengatasi Brigez. Sejarah mencatat, bersatunya XTC dan MMC nggak pernah terjadi. Makanya, perang lebih besar pada kisaran 1995 tidak berkobar. Gile, sampe begitu!
Catatan kriminal geng motor Bandung sederet. Tentu serangkaian aksi pembunuhan. Sori, bukan membunuh ayam atau nyamuk. Brigez benar-benar melakukan pembunuhan dan penganiayaan di jalanan.
Malah, doktrinnya sempat heboh dan tendensius banget. Intinya, bunuh polisi, peras dan lawan orang tua. Doktrin ini ditemukan polisi dalam bentuk dokumen yang nggak jelas asal muasalnya.
Kasus itu sempat ditanyakan pada Kapolwiltabes saat itu, Drs. H. Jusuf Mangga B, ketika ditemui Em-Plus. "Ulah mereka sangat meresahkan!" geram Jusuf ketika itu, sambil mencatat beberapa kejadian model penusukan, pelemparan bom molotov dan aksi brutal di jalan raya.

KRONOLOGI PENYERBUAN XTC

Drs. Siswandi. Nggak bener mereka melempari kantor polisi
Ini cerita langsung DD, satu-satunya anggota XTC yang meringkuk di Mapolwil Bandung. Doi diwawancara Em-Plus didampingi Bripka. Iman Firman. Dari versi XTC, mereka menyangkal dituding biang rusuh.
"Waktu itu, kami bagi-bagi sumbangan pada orang nggak mampu. Tepatnya di sekitar Jl. Ir. Juanda (Dago). Bentuknya duit Rp. 500.000 dalam 40 amplop. Juga mi instan. Eh, tiba-tiba dirazia polisi."
Tentu versi hamba wet lain lagi. Menurut AKBP Drs. Siswandi, Kasatserse Polwiltabes Bandung, penggerebekan punya latar belakang. "Kami dapat laporan, 3 orang dianiaya di persimpangan Dago pukul 21.30 WIB," jelas Siswandi yang hobi nyemplak Honda Magna itu.
Tiga orang dalam mobil ini, tanpa sebab diserbu. Selain babak belur, mobilnya rusak. Nah, yang dicurigai gerombolan XTC. Dari situ polisi bereaksi melakukan swiping. Tujuh anggota XTC diboyong ke markas.
Melihat rekannya digaruk, ratusan motor dan tiga mobil 'serang' kantor polisi seperti cerita tadi. Anehnya, versi Pikiran Rakyat lain dengan versi polisi. Koran bilang, XTC serbu sambil melempari kantor polisi.
Makanya tertangkap 20 tersangka berikut barang bukti senjata tajam, bendera XTC berbentuk tawon besar dan bendera Brigez berukir tengkorak dan binatang.
Bukti yang terakhir ini rada unik. Soalnya, XTC dan Brigez musuh bebuyutan. Lho, kok bisa serang bersama. Seorang biker Bandung yang keberatan disebut jati dirinya coba komentar.
"Ah, itu biasa! Gue curiga dua geng ini saling mengkambinghitamkan," jelasnya. "Bukan nggak mungkin khan, XTC bikin rusuh pakai bendera Brigez atau sebaliknya?"
Tapi keterangan Polisi lewat Kasat Resersenya berbeda, khususnya soal penyerbuan. Kata polisi, mana berani mereka melempari kantor kami.
"Yang benar, mereka mau mengunjungi rekannya yang ditahan. Tapi caranya nggak sopan. Sekalian kita razia. Di antara mereka nggak bisa nunjukin surat-surat. Malahan, beberapa di antaranya bawa senjata tajam," jelas Siswandi.
DD yang didapati membawa senjata ngasih keterangan. "Habis mo gimana, bro! Di jalanan kita sering bentrok dengan Brigez. Mereka bikin ulah duluan. Baru lalu, kepala saya dibacok. Supra saya dirampas," alasan DD yang menyangkal keras kelompoknya dituduh biang rusuh.
XTC, KING OF GRAFITI

Grafiti model gini, banyak menghiasi tembok nganggur di Bandung
Coba tilik di tembok nganggur di pelosok Bandung. Pasti sampeyan mendapati tulisan XTC. "Mereka ini keterlaluan. Sebulan sekali tembok rumah saya dicat. Eh, nongol lagi nih tulisan," keluh salah satu tokoh masyarakat di Cijawura, Bandung.
Memang bener. Hampir 70% grafiti di sudut Bandung dihiasi tulisan XTC.
KELUHAN BARUDAK ESEMU
Sebut aje namanya Neta, cewek ABG kelas 2 salah satu SMU Swasta di Bandung. "Di sekolahan kita, anak motor yang katanya XTC sering malakin. Malah, beberapa di antaranya dikeluarkan dari sekolah."
Tak cuma itu, budak SMP 13 yang kebetulan aktif organisasi, pernah diteror kelompok ini. Awalnya ada kasus obat-obatan di sekolah, akibatnya seorang siswa dipecat.
Bisa ditebak, "Pelakunya anggota geng motor. Eh, anak saya dianggap yang lapor. Ya, diteror," terang Amih Asma, kepala keluarganya.
Untungnya, keluarga ini salah satu tokoh masyarakat wilayah Bandung Selatan. Penduduk sekitar rumahnya melindungi. "Akhirnya mereka berhenti meneror. Mereka nggak berani berhadapan dengan warga," jelasnya


Jum'at, 15/06/2007 17:19 WIB
Pentolan XTC Curi 7 Motor Seorang Diri    
TB Ardi Januar - Okezone
  

BANDUNG - Salah seorang pentolan geng motor Bandung, XTC, Anggi Amanda alian Naga (19) berhasil mencuri sepeda motor sebanyak tujuh unit dan dilakukannya seorang diri hanya dalam waktu yang cukup singkat sekitar satu bulan.

Modus yang dilakukan tersangka yaitu dengan cara tersangka pura-pura merental sepeda motor, namun sepeda motor tersebut dibawa kabur dan tidak dikembalikan.

Yahirin (27) menjadi korban terakir modus pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh tersangka, yang akhirnya dapat diringkus oleh polisi dari Polsek Rancaekek, Kabupaten Bandung.

"Tersangka berkali-kali mencuri sepeda motor dengan berpura-pura menyewa tetapi motor tersebut dibawanya kabur dan di jual di kawasan garut seharga 1,5 juta," ungkap kapolsek Rancaekek AKP Sumantri kepada okezone di ruang kerjanya, Jumat (15/6/2007).

Tersangka yang juga pernah mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung ini mengaku jika sepeda motor yang berhasil dicurinya itu sebanyak tujuh buah, dan dijual di kawasan Garut dengan harga yang murah.

"Motor itu saya jual kepada teman saya di Garut dengan harga yang berbeda antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta. Uangnya saya gunakan untuk membeli minuman keras dengan teman-teman saya" aku Anggi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua
XTC cabang Majalaya.

Kini dirinya masih mendekam di Polsek rancaekek untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena diduga masih ada beberapa sepeda motor yang dicurinya belum terungkap.

"Geng motor saat ini sudah sangat meresahkan hingga mereka berani mencuri motor yang pemiliknya lengah. Kami harapkan masyarakat agar tetap waspada dan jajaran kami akan meningkatkan pengamanan untuk permasalahan ini," pungkas Kapolsek. (jan)
 

Kamis, 06/09/2007 13:44 WIB
Geng Motor di Bandung Diminta Bubar    

BANDUNG - Kepala Kepolisian Resort Bandung Tengah, AKBP Masyhudi, mengakui keberadaan geng motor di Kota Bandung merupakan kasus kejahatan yang mendapat perhatian khusus. Sebab, keberadaannya semakin meresahkan masyarakat.

Masyhudi menegaskan agar geng itu dibubarkan.

"Keberadaannya sudah semakin meresahkan, dan kita minta itu dibubarkan saja. Tidak ada geng motor di Kota Bandung," kata dia di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/9/2007).

Ditemui saat pemusnahan 8 ribuan minuman keras, dia mengatakan, selama 2007 pihaknya telah menangani delapan kasus geng motor di delapan tempat kejadian perkara (TKP). Dari kasus itu, sebanyak 145 tersangka telah ditindak, dan sebagian sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri.

Masyhudi menerangkan, pihaknya menjatuhkan hukuman maksimal bagi geng motor. Terlebih bagi tersangka yang melakukan perbuatan berulang kali.

"Masalahnya bukan di bawah umur atau anak sekolahan, tapi perbuatannya yang mengakibatkan orang luka parah dan cacat seumur hidup. Itu salah satu perilaku dari geng motor. Kepolisian akan menghukum dengan hukuman maksimal," tegas dia.

Keberadaan geng motor, menurutnya, berbeda dengan klub motor. "Untuk membedakannya mudah dan tidak sulit. Kalau klub motor itu seperi Tiger, Mio, Megapro, dan menandatangani MoU dengan kepolisian. Sedangkan geng motor lebih mengarah kepada tindak kriminal dan terkesan brutal," paparnya.

Saat ini, sedikitnya ada empat geng motor yang meresahkan warga Bandung. Antara lain XTC, GBR, Brigez, dan Moonraker. "Ini atas laporan masyarakat keberadaannya meresahkan," ungkapnya. (andri herdiansyah/trijaya/jri)

Dalam dua pekan, Polisi Tangkap 243 Preman
Kamis, 06 September 2007 | 19:41 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Dalam dua pekan terakhir, Polres Bandung Tengah telah menangkap 243 preman dalam operasi Sadar Lodaya 2007. "Termasuk geng motor," kata Kepala Polres Bandung Tengah AKBP Mashudi di Bandung, Kamis (6/9).

Menurut dia, lebih dari setengahnya, yakni 145 orang yang ditangkap polisi adalah anggota geng motor. Menurut Mashudi, aksi kriminal yang dilakukan geng motor itu saat ini tergolong paling menonjol.

Anggota geng motor yang ditangkap itu merupakan pengembangan dari delapan kasus kejahatan. Terakhir, jelas Mashudi, pengeroyokan yang dilakukan kelompok geng motor di atas Jembatan Layang Paspati pada Minggu (2/9) dini hari lalu.

Pada kejadian itu, sekelompok geng motor berjumlah 30 orang mengeroyok belasan orang yang sedang nongkrong di jembatan layang menikmati pemandangan Bandung. Satu di antaranya luka parah akibat bacokan parang.

Dua anggota geng motor pelaku pengeroyokan itu ditahan, 11 orang masuk daftar pencarian orang. Salah satu tersangka merupakan pelaku kejahatan serupa yang pernah menjalani hukuman percobaan.

Menurut Mashudi, polisi sendiri menginginkan agar aksi kriminal yang dilakukan geng motor agar dihukum berat. "Kalau bisa hukum (berat), jangan melihat itu (pelaku masih di bawah umur), karena perbuatannya mereka harus dihukum setimpal," katanya.

Terdapat empat kelompok geng motor yang menurutnya meresahkan di Kota Bandung. Yakni kelompok XTC, GBR, Briges, dan Moonraker. "Ini geng motor yang selama ini bikin masalah," kata Mashudi.

Sabtu, 01 Desember 2012

Gong Perdamaian Dunia










































Masyarakat Ciamis, Jawa Barat, Ahad (9/9), menggelar tradisi menabuh Gong Perdamaian Dunia di tempat wisata Karangkamulya. Keunikan dari tradisi ini adalah serba sembilan. Misal dilakukan tepat bulan sembilan, tanggal sembilan, dan pada pukul 09.09. Itu merujuk pada kepercayaan angka sembilan adalah angka tertinggi.

Selain menabuh gong, sebanyak 99 tokoh masyarakat dan tokoh adat yang berada di wilayah Jawa Barat, seperti tokoh Kampung Naga, Kasepuhan Adat Sumedang Larang dan lainnya. Hadir pula untuk acara tahun ini Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Pol Nanan Soekarna mengingat sejumlah peristiwa teror kembali terjadi di Tanah Air. Diharapkan adanya gong perdamaian ini bisa mempersatukan masyarakat untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan mencegah terjadinya aksi teror.

Dengan diiringi musik kecapi dan suling, sebanyak sembilan orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, kuncen, dan pejabat setempat, tepat pukul 09.09 WIB secara bergiliran menabuh gong perdamaian. Setelah itu, sebanyak 99 tokoh masyarakat dan tokoh adat di wilayah Jabar membubuhkan tanda tanagn di atas kain putih sepanjang 9 meter.

Menurut Brigadir Jenderal Polisi Anton Charlyn, penggagas Gong Perdamain, tradisi ini bertujuan untuk membina kesatuan dan persatuan antar-daerah dan agama di dunia, sehingga gong yang berdiametrer 3,33 meter dipenuhi ukiran bendera dari berbagai negara. Meski tradisi ini sudah ada sejak lama, gong dengan tema perdamaian dunia baru digelar sejak tahun 1999. Karangkamulya sendiri adalah tempat dimana Kerajaan Galuh mulai berdiri.

Anton menjelaskan tradisi ini mulanya dipicu persengketaan antara Pangeran Hariangbanga dan Ciung Wanara. Perselisihan itu akhirnya bisa diselesaikan dengan sabung ayam. Kedua pangeran itu menjadi pendiri dua kerajaan, Majapahit dan Pajajaran. Dari situlah Karangkamulyan dijadikan jiarah sejarah peninggalan raja Galuh.
Sumber : www.metrotvnews.com